3 Langkah Awal Menuju Penikahan (Part 1)

 Artikel ini ditulis untuk berbagi pengalaman pribadi sekaligus dapat dijadikan sebagai referensi bagi kalian yang sedang mempersiapkan pernikahan.

Pernikahan. Moment sakral yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Menyiapkan pernikahan adalah suatu tantangan tersendiri bagiku. Yuk kita bahas tiga langkah awalnya disini agar kalian punya gambaran tentang apa saja hal yang perlu dipersiapkan untuk moment istimewa ini.

1.       Menentukan tanggal

Ini penting bagi kami karena kami adalah pejuang LDR yang sama-sama merantau. Aku bekerja di kota kelahirannya, dan sebaliknya.

Sementara acara lamaran dilangsungkan secara sederhana dan terbatas di rumah orang tuaku pada Minggu, 31 Januari 2021. Saat itu posisiku sedang double job di dua perusahaan dan hanya cuti 2 hari untuk perjalanan pulang ke rumah, sementara doi tetap bekerja seperti biasa.

Membicarakan topik seperti ini tentunya lebih baik saat bisa bertemu langsung, baik kami maupun kedua keluarga. Maka kami curi-curi waktu di sela-sela kesibukan pekerjaan, untuk menentukan ini beberapa hari setelah lamaran. Alhamdulillah, kedua pihak keluarga langsung menyetujui dan perhitungan hari lahir kami pun tidak menemui kendala berarti. Akad nikah direncanakan akan berlangsung pada Minggu, 1 Agustus 2021 atau sekitar 6 bulan setelah lamaran.

2.       Menentukan budget

Sekilas tentang aku dan pasangan: kami adalah orang biasa yang ingin acara pernikahan kami berlangsung sederhana namun berkesan, tanpa merepotkan pihak keluarga (khususnya dari segi biaya). Jadi, hal selanjutnya yang kulakukan adalah menentukan budget. Kami pun sepakat untuk biaya pernikahan sepenuhnya menggunakan uang tabungan kami secara proporsional – tanpa membebani pihak keluarga. Jika kalian juga merencanakan hal yang sama, pastikan tidak lupa untuk tetap memberi spare dana darurat dan tabungan pasca pernikahan ya. Ingat, pernikahan itu adalah awal! Jangan sampai menghabiskan semua tabunganmu untuk acara pernikahan saja.

Lebih lanjut mengenai hal ini, kalian bisa mengkomunikasikan baik-baik dengan pasangan yaa! Oh iya, karena ini adalah topik yang cukup sensitif (segala sesuatu yang berhubungan dengan uang sensitif kan?). Maka seperti tahap sebelumnya, aku merekomendasikan kalian untuk membicarakannya secara face to face agar meminimalisir kesalahpahaman dan lebih cepat mencapat kata sepakat. Ini hal yang sangat penting guys, kecuali jika biaya pernikahan kalian sepenuhnya ditanggung keluarga – silakan kalian skip step ini.

Kami pun sempat menunda untuk membahas hal ini cukup lama sampai salah satu dari kami bisa cuti dan bertemu langsung – lagi. Karena tidak lama setelah lamaran, kami harus kembali bekerja dan LDR. Barulah di sekitar bulan Maret, kami bertemu untuk membahas hal ini. Kami sepakat untuk melaksanakan akad nikah di Jogja, kota kelahirannya sekaligus kota tempatku bekerja. Kebetulan karena ibuku lahir dan dibesarkan di Jogja, keluarga dari pihak ibu juga cukup banyak di kota ini. Budget yang kami sepakati saat itu tidak lebih dari 25 juta rupiah.

3.       Mencari vendor

Setelah sepakat untuk budget yang akan digunakan, mulailah kami mencari vendor – aku, lebih tepatnya. Karena jam kerja doi lebih padat dan aku lebih terbiasa mengurus hal detail jadi doi mempercayakan urusan vendor ke aku.

Dalam proses pencarian ini tentunya aku mempertimbangkan budget dan merancang tema pernikahan yang sesuai karena akan sangat berpengaruh pada vendor yang akan kami ambil. Seperti misalnya: lokasi pelaksanaan, pakaian yang akan dikenakan, jumlah tamu undangan, dsb. Melalui beberapa pertimbangan, kami sepakat untuk melaksanakan pernikahan di gedung dengan prosesi yang sederhana.

Setelah riset sana sini berhari-hari (actually, aku sudah mulai riset sejak acara lamaran), akhirnya aku menemukan beberapa list yang sesuai. Di bulan Juni, sebagian vendor mulai kuhubungi dan ku-DP terutama untuk lokasi akad nikah berikut cathering dan MuA, sebab lokasi akan dicantumkan saat mendaftar ke KUA. Aku juga mulai menghubungi beberapa teman yang akan kumintai tolong untuk menghandle acara di hari H. Istilahnya semacam mini WO yang akan kuorganisir sendiri, karena aku memang tidak menggunakan jasa WO professional. Untungnya, 3 temanku menyanggupi dan itu sudah lebih dari cukup bagiku J

Nah, gimana? Sudah ada gambaran? Tapi tentunya tahapan tidak selesai disini ya guys! Ingat, ini baru tiga langkah awal. Persiapkan diri kalian untuk langkah-langkah selanjutnya yang akan kubahas di next artikel! Semoga bermanfaat!. (putrisa/2021)

Komentar